Smatrensains.com, Sragen - Sastra dan puisi telah menjadi sarana ekspresi dan kreativitas manusia di semua budaya. Dunia menjadi saksi dimana sastra dam puisi pernah menjadi primadona dan kebanggaan pada masanya. Hal tersebut mirip dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terjadi pada zaman sekarang. Baik muslim maupun non muslim sepakat bahwa al-Quran adalah literatur berbahasa Arab bernilai tinggi. Al-Quran juga telah menduduki posisi sebagai sastra Arab terbaik di muka bumi.
Dalam hal ini menurut Hasbi As-Shidqi (1904-1975), al-Quran pernah menantang
orang Arab dalam dalam tiga tahap:
a. Menantang untuk membuat seperti Al-Quran secara penuh
Katakanlah: "Sesungguhnya jika
manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa Al Quran ini, niscaya
mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengan Dia, sekalipun sebagian
mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang lain". (QS. Al-Isra; 17: 88)
b. Tantangan diturunkan hanya sepuluh surat saja
Bahkan mereka mengatakan:
"Muhammad telah membuat-buat Al-Quran itu", katakanlah: "kalau
demikian, maka datangkanlah sepuluh surat yang dibuat yang menyamainya, dan
panggillah orang-orang yang kamu sanggup memanggilnya selain Allah, jika kamu
memang orang-orang yang serius". (QS. Hud 11:13)
c.
Kembali
diturunkan menjadi satu surat saja
Atau patutkah mereka mengatakan
"Muhammad membuat-buatnya." Katakanlah: "Kalau benar yang kamu
katakan itu, Maka cobalah datangkan sebuah surat seumpamanya dan panggillah
siapa-siapa yang dapat kamu panggil untuk membuatnya selain Allah, jika kamu
orang yang benar."
Ternyata tantangan itu diulang
kembali oleh Allah. Perhatikan surat Al-Baqarah ayat 23.
Dan jika kamu tetap dalam keraguan
tentang Al-Quran yang kami wahyukan kepada hamba kami Muhammad, buatlah satu
surat saja yang semisal Al-Quran itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain
Allah, jika kamu orang-orang yang benar.
Kesimpulan
ayat:
- Tantangan al-Quran adalah membuat satu surat yang semisal dengan apa yang ada di al-Quran. Tantangan serupa diulangi dalam beberapa ayat berikunya. Bentuk tantangan ini adalah membuat sebuah surat paling tidak mirip dengan keindahan, kefasihan, surat dalam al-Quran. Ternyata sampai detik ini tantangan itu tidak pernah terpenuhi.
- Pemikiran rasional manusia zaman sekarang tidak akan pernah menerima pendapat kitab suci suatu agama yang mengatakan bahwa dunia itu datar, meski telah dikemas dengan bahasa puitis dan menarik. Itu karena kita hidup di era dimana manusia telah mengalami kemajuan dalam logika dan sains
- Tidak banyak orang menerima al-Quran sebagai kalam Ilahi begitu saja lantaran keindahan bahasanya. Setiap kitab suci yang diakui sebagai wahyu Ilahi juga harus diterima akal dan logika manusia.
- Menurut fisikawan terkenal Albert Einstain mengatakan, “Ilmu tanpa agama itu lumpuh. Agama tanpa ilmu pengetahuan itu buta”. Maka dari itu marilah kita pelajari al-Quran dan menganalisanya apakah al-Quran sejalan dengan ilmu pengetahuan atau tdak.
- Al-Quran sendiri bukanlah sebuah buku ilmu pengetahuan tetapi kitab yang berisi tanda tanda, dalam bentuk ayat-ayat,. Di dalam al-Quran terdapat lebih 6000 tanda, dan hingga saat ini menurut Zakir Naik sudah lebih dari 1000 tanda yang selaras dengan ilmu pengetahuan.
Wallahu ‘Alam bis Showwab (Abu Yasmin)
0 thoughts on “TAFSIR KAUNI 01: Tantangan dari Al-Quran”