SMA Trensains Muhammdiyah Sragen merupakan
proyek pertama yang mengawali lahirnya ide Pesantren Sains. Telah dilaunching
pada 1 Muharram 1435 H/ 5 November 2013 oleh PP. Muhammadiyah yang diwakili
oleh Dr.H. Abdul Mu’ti, M.Ed dan Kreator Trensains Dr. Agus Purwanto (Saintis
Fisika Teori alumnus Universitas Hirosima Jepang).
Saat ini,
SMA Trensains telah memiliki santri angkatan
pertamanya tahun ajaran 2013-2014 berjumlah 40 santri putra dan putri, yang
berasal dari berbagai provinsi di tanah air.
GRAND LAUNCHING
SMA TRENSAINS MUHAMMADIYAH SRAGEN
SMA
dengan kurikulum penggabungan antara al-Quran dan sains ini tergolong baru,
berbeda dengan lainnya yang sekedar menghubungkan antara keduanya dengan garis
persamaan atau sekedar pencocok-cocokan. Trensains di sini lebih dari itu,
karena menuntut lahirnya sains dari pemahaman ayat kauniyah dari
al-Quran, menuntut adanya instrumen keilmuan alam yang terinspirasi langsung
dari pemahaman struktur al-Quran, per-kosakata, munâsabah, dan semua
dimensi kemukjizatan al-Quran.
Garis
besar dan tujuan acara adalah publikasi dan pengenalan SMA Trensains ke ranah
publik, penggalangan dana sekaligus peresmian oleh Pengurus Pusat Muhammadiyah. If
you are not the best, be the first – alfadhlu lil mubtadi wa
in ahsanal muqtadi. Mungkin itulah jargon yang selama ini mengilhami
pondok pesantren Darul Ihsan sebagai lembaga pendidikan pertama di Indonesia
yang menjadi rahim lahirnya gagasan Trensains secara institusional. Oleh karena
itu gaung akan adanya dinamika baru keilmuan indonesia harus disampaikan
seluas-luasnya.
Rentetan
acara launching tersebut dimeriahkan oleh atraksi Tapak Suci dan Tari Saman
khas santriwati Dimsa, dilanjutkan dengan orasi-orasi ilmiah dari Agus
Purwanto, D.Sc sebagai Kreator Trensains dan Dr. Abdul Mu’thi, M.Ed sebagai
utusan PP Muhammadiyah.
Dr.
Abdul Mu’thi, M.Ed. mengatakan bahwa
dirinya bersama PP Muhammadiyah memberikan dukungan penuh akan berdirinya SMA Trensains. Lebih dari itu beliau
berharap agar dengan program ini, umat Islam keseluruhan bisa mengulang kembali
sejarah emas dimana seluruh keilmuan saling terkoneksi dan terintegrasi, tidak
lagi terdikotomi dalam kotak-kotak yang justru akan membuat umat Islam mundur.
“Dengan adanya Trensains kita berharap bisa melahirkan
kembali sosok Ibnu Sina yang ahli agama tapi disaat yang sama juga ahli dalam
bidang ilmu kedokteran dan filsafat.
Begitu juga Ibnu Rusyd yang mahir akan keintelektualan ilmu fikih tapi tidak
buta akan filsafat dan ilmu-ilmu lainnya. Penemuan angka nol, pemetaan geografi
bumi, optik, kedokteran, itu semua
mempunyai rahim dari keintelektualan kaum muslim yang harus kita raih kembali.”
Ujar Bapak Mu’thi bersemangat.