BREAKING NEWS
Search

TAFSIR KAUNI 05: Sinar Rembulan Merupakan Pantulan Cahaya Matahari



Smatrensains, Sragen - Peradaban lampau meyakini bahwa bulan memancarkan cahaya sendiri. Namun seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan menerangkan bahwa cahaya bulan merupakan pantulan cahaya matahari.

Berkenaan fakta ini al-Quran berbicara dalam ayatnya: 

Maha suci Allah yang menjadikan di langit gugusan-gugusan bintang dan Dia menjadikan juga padanya matahari dan bulan yang bercahaya. (Al-Furqan 25:61)


Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah menciptakan tujuh langit bertingkat-tingkat? dan Allah menciptakan padanya bulan sebagai cahaya dan menjadikan matahari sebagai pelita? (Nuh 71: 15-16)

Kesimpulan ayat:
  1. Kata untuk menujuk matahari dalam bahasa al-Quran adalah ‘syams’. Kata ini berarti ‘siraj’ yang bermakna obor; ‘wahhaj’ yang berarti lampu menyala; atau ‘dhiya’ bermakna sinar kemuliaan. Tiga deskripsi ini tepat untuk matahari karena menghasilkan panas dan cahaya oleh pembakaran internal
  2. Sedangkan kata bulan dalam bahasa arab yang digunakan al-Quran adalah ‘Qomar’. Kata ini dijelaskan al-Quran sebagai ‘munir’ yang berarti tubuh yang memberikan cahaya
  3. Sekali lagi deskripsi ini sempurna dan cocok dengan sifat sebenarnya bulan yang tidak mengeluarkan cahayanya sendiri dan tubuhnya sebagai materi pemantul cahaya matahari.
  4. Al-Quran tidak pernah menyebut bulan sebagai ‘siraj’, ‘wahhaj’, atau ‘dhiya’. Begitupun sebaliknya al-Quran tidak pernah menyebut matahari sebagai ‘nor’ atau ‘munir’. Hal ini berarti al-Quran mengakui perbedaan sifat antara sinar matahari dan cahaya bulan.

Wallahu ‘Alam bis Showwab (Abu Yasmin)







nanomag

Terimakasih atas kunjungan anda kritik dan saran anda sangat berarti buat kami


0 thoughts on “TAFSIR KAUNI 05: Sinar Rembulan Merupakan Pantulan Cahaya Matahari