Sragen - Pembangunan Gedung SMA TRENSAINS Muhammadiyah di Sragen, yang baru saja diresmikan peletakkan batu peratamanya oleh Prof. Dr. Din Syamasuddin menandai dimulainya program pembangunan fisik jangka panjang yang diagendakan selesai 5 tahun. Dalam hal ini LAZISMU bekerjasama dengan PT Pegadaian berkomitmen mendukung dan mewujudkan proses pembangunan tersebut sampai tuntas. Program besar yang ditawarkan LAZISMU dan PT pegadaian ini berupa Wakaf Mulia, wakaf ini berupa logam mulia (emas).
Melalui sambutannya, Direktur LAZISMU
Khoirul Muttaqin berharap bahwa kerjasama dengan PT Pegadaian bisa terlaksana
dengan baik dan bisa memudahkan masyarakat dalam memberikan donasinya kepada
LAZISMU melalui jaringan PT Pegadaian di seluruh Indonesia. “LAZISMU berharap
kerjasama dengan PT Pegadaian ini bisa membantu kami dalam menghimpun donasi
masyarakat khususnya dalam membantu pembangunan SMA Trensains ini, kami
berterima kasih kepada PT Pegadaian yang siap memberikan jaringan dan kerjasama
bersama LAZISMU”, ungkapnya.
Pada acara ini juga digelar penandatanganan
MoU LAZISMU dengan PT Pegadaian Indonesia, yang disaksikan oleh Ketua Umum PP
Muhammadiyah, Din Syamsuddin, Gubernur Jawa Tengah, Bupati Sragen , Ketua PW
Muhammadiyah Jawa Tengah dan Ketua PD Muhammadiyah Sragen, Kamis (28/5).
Dalam forum ini juga, Dr. Agus Purwanto
sebagai Syaikhul Ma’had Trensains mengingatkan kaum muslimin bahwa “Trensains
hadir meneguhkan eksistensi keberadaan 800 ayat kauniyah, yang diharapkan
menjadi pondasi menjadi landasan, bagi putra putri kita untuk membangun potensi
pengetahuan alam yang berbasis kitabullah dan sunnah rasul.” Ungkapnya.
Masih menurut Guspur, “Menurut Ketua
Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, Trensains adalah bentuk Ijtihad
Muhammadiyah di Abad Keduanya. Ijtihad ini, diwujudkan di kota Sragen. Trensains nanti
akan mengubah wajah kota Sragen sebagai kota rujukan dunia Islam dalam
pengembangan Sains”. “Trensains adalah revolusi pesantren, Trensains harus
betul-betul di kawal….”
0 thoughts on “Pembangunan Trensains didukung LAZISMU dan PT Pegadaian”