Sragen. Satu lagi terobosan Trensains dalam upaya mewujudkan pendidikan yang
berkualitas, pada hari Sabtu, tanggal 7 Februari 2015, Trensains mendatangkan
seorang ilmuwan ultransionalis pakar nano indonesia, guru besar Fisika ITB,
alumnus Jepang. Prof. Dr. Ing. Mikrajudin Abdullah. Prof. Mikra
sebagaimana akrab dipanggil, memberikan ceramah dan motifasi kepada para santri
pada acara Stadium General Semester 1 .
Prof. Mikra memaparkan seputar perkembangan teknologi nano terutama
kaitannya dengan kedokteran modrn, sambil sesekali menceritakan pengalamannya
ketika kuliah dulu. Para santri sangat bersemangat menyimak tema yang sama
sekali baru ini. Pembawaan prof. Mikra terbilang lucu untuk ukuran seorang
profesor yang biasanya angker, menambah suasana seru. Saking asyiknya tak
terasa waktu sudah menunjukkan jam setengah dua belas malam.
Karena baru saja didaulat sebagai Ketua Dewan Konsultan Akademik Trensains,
perlu kiranya mengenal sosok Prof. Mikrajuddin ini lebih dekat lagi.
Prof. Mikro, demikian panggilan akrabnya, bernama lengkap Mikrajuddin
Abdullah –menurut Guspur nama Abdullah adalah tambahan di paspor karena Haji-,
lahir pada tahun 1968 di Dompu, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Mikra lulus
SMA 1 Mataram tahun 1984. Niatnya masuk ke SMA itu adalah tembus di kampus ITB
akhirnya kesampaian. Tepatnya tahun 1987, mikra diterima di Jurusan Fisika ITB
melalui jalur Penelusuran Minat dan Kemampuan (PMDK). Tidak tanggung-tanggung
Mikra menjadi satu-satunya siswa dari NTB yang tembus di ITB pada waktu itu.
Setelah lulus
program sarjana, Mikra menjadi dosen di ITB sambil melanjutkan program Master di jurusan
yang sama pada tahun 1993. Selama S2 prestasi Mikra terbilang biasa-biasa saja,
maklum, selain karena sudah berkeluarga, Mikra juga harus nyambi kesana-kemari
untuk mencari tembahan demi keempat adiknya.
Pada April
1999, Mikra resmi menjadi mahasiswa doktoral di jurusan teknik Kimia Universitas
Hirosima, Jepang. Entah bagimana ceritanya bisa nyasar dari fisika ke jurusan
Kimia. Selama di Jepang inilah konon ia menjadi mahasiswa rebutan kampus Jepang
dan Amerika.
Saat ini nama
Mikrajudin dapat ditemui dengan mudah di Toko-toko buku. Bakatnya sebagai mesin
paper rupanya merambah ke buku-buku ajar dan diktat-diktat kampus. Sampai
pertengahan 2011 saja telah terbit 34 buku yang diterbitkan secara nasional dan
12 diktat kuliah dan pelatihan.
Mikrajudin
telah menulis 60-an publikasi jurnal ilmiyah internasional, dan menjadi orang
nomor dua di kampus sebesar ITB. Itu belum termasuk artikel-artikelnya
dikonferensi internasioanl maupun nasional yang mencapai 200 artikel. Ditambah
lagi jumlah sitasi makalah (berapa kali maklah di-refer oleh peneliti
lain diseluruh dunia) yang mencapai 700-an kali hingga tahun 2011. Angka yang
sangat tinggi untuk peneliti indonesia yang publikasinya juga dari Indonesia.
Mikrajudin
merupakan pendiri Jurnal Nanosains dan Nano Teknologi, yang saat ini telah
bertransformasi menjadi International Conference on Nano Science and Teknologi.
Mikrajudin terpilih menjadi dosen berprestasi tingkat nasional tahun 2010. Sejak
tahun 2010 Prof. Mikrajudin Abdullah dikukuhkan sebagai guru besar bidang
fisika nanomaterial. Subhanalah! (Abu Yasmin)
0 thoughts on “Profesor Teknologi Nano Sambangi Trensains”