BREAKING NEWS
Search

Nawra: Dahsyatnya TGKIY telah Merubah Mindset Saya



Smatrensains.com, Sragen - Training Motivasi "The Great Khalifah in You" yang bertempat di masjid putra pada tanggal 9 Agustus 2016 ini, akan tercatat sebagi salah satu hari penting dalam hidup saya. Hari dimana pikiran saya terbuka, mindset saya berubah, dan tekad saya semakin jelas. 

Pertama kali membaca judul seminar ini, saya pikir seminar ini akan berisi tausiyah-tausiyah biasa, bahwa kodrat manusia adalah sebagai pemimpin, dan apa-apa saja yang harus kita lakukan.  Namun, begitu melihat video testimoni sekaligus perkenalan tentang ‘Brother Mukhtar Wijaya’ , pandangan saya berubah. Ini bukan sekedar seminar biasa. Video testimoni yang memperlihatkan cuplikan seminar ini di berbagai tempat, telah menunjukkan betapa luar biasanya seorang Mukhtar Wijaya. Beliau dapat membuat seluruh peserta seminarnya menitikkan air mata, terhipnotis, hingga menangis tersedu-sedu. Sepertinya acara malam ini akan menjadi luar biasa.

Di awal seminar, Brother Mukhtar Wijaya menjelaskan hakikat penciptaan manusia. Manusia diciptakan untuk dimuliakan, dimanjakan, dan untuk dicinta. Benarkah itu? Lalu mengapa masih banyak orang susah, kemiskinan makin merajalela, bahkan setiap harinya kehidupan terasa kian sulit?.  Yup, memang itu hakikat penciptaan manusia. Namun Allah memberikan ‘syarat’ untuk kesuksesan dunia-akhirat manusia. Syarat-syarat itu dijelaskan dalam QS An-Nur ayat 55, yaitu beriman;mengerjakan amal shaleh; dan tidak mempersekutukan Allah. Jika syarat tersebut dipenuhi, makmur dan sejahteralah manusia sebagai khalifah di muka bumi, serta di kehidupan ukhrawi. Namun jika belum dipenuhi, maka manusia pun tidak akan sukses dunia-akhirat.

Saya tersadar, betapa kurang bersyukurnya kita sebagai khalifah. Manusia yang harusnya dapat memahami makna  Q.S An-Nur: 35 malah menuntut ini-itu, menuntut haknya untuk dimuliakan dimanjakan, dan dicinta tanpa benar-benar melakukan kewajibannya untuk beriman, mengerjakan amal shaleh dan tidak mempersekutukan Allah. 

Brother Mukhtar Wijaya juga menjelaskan BMW, Brainmaster Miracles Wealth. Jujur, saya paham artinya, tapi belum tahu maksudnya. Brainmaster?

Sukses atau tidaknya manusia, diawali dari 3 hal: Sudut Pandang (Point Of View), Iman (Believe System), dan Pemahaman (Understanding). Apa yang kita percayai, sudut pandang kita, dan bagaimana kita memahaminya. Ketiganya akan mempengaruhi Mindset kita, apakah kita seorang Brainmaster atau Brainloser. Seorang Brainmaster akan menghadapi dunia dengan penuh keoptimisan, serta cara berpikir yang positif. Bahwa jika kita percaya kita ‘bisa’ maka kita pasti bisa. Sementara seorang Brainloser menghadapi dunia dengan penuh rasa minder, takut gagal, dan cara pandang negatif. Ia ragu akan kemampuannya. Padahal Allah SWT telah memberikan kekuatan luar biasa bagi manusia melebihi makhluq yang lain, yaitu kekuatan akal. 

Mindset Brainmaster/Brainloser tersebut akan mempegaruhi perkataan kita. Perkataan itu akan mempengaruhi sikap (Attitude), kebiasaan (Habit) dan Karakter (Character) seseorang. Lalu hal-hal tersebut  akan mepengaruhi terjadinya keajaiban (Miracles)  atau bencana (Disaster) yang akan mempengaruhi nasib seseorang, apakah akan menjadi wealth atau poor. Seorang brainmaster akan selalu bertutur kata baik dan positif, bersikap positif, memiliki kebiasaan dan karakter positif, dan akhirnya mendapat miracles dan Sukses (Wealth). Sementara seorang brainloser akan bertutur  kata buruk dan pesimistis, memiliki kebiasaan dan karakter negatif,dan akhirnya mendapat disaster dan Gagal (Poor).

Kekuatan mindset dan pikiran manusia telah dibuktikan secara nyata oleh Brother Mukhtar Wijaya. Beliau meminta beberapa representatif dari kelas X yang berbobot sekitar 45 kg. Masing-masing diminta mengangkat sang motivator yang berbobot 94 kg, atau 2x tubuh mereka. Jika dipikir secara logis, itu tidak mungkin. Mereka ‘tidak mungkin’ bisa mengangkat beliau. Tapi, terbukti itu salah!. Dengan keyakinan dan sugesti bahwa mereka pasti bisa mengangkat beban yang jauh lebih berat, mereka pun bisa. Mereka berhasil mengangkat Brother Mukhtar Wijaya.

Para peserta juga diminta menutup mata dan menyugestikan diri bahwa mata mereka tidak bisa dibuka akibat lem yang sangat kuat telah merekatkan mata mereka. Untuk yang satu ini, saya merasakan sendiri bagaimana rasanya. Mata saya tidak bisa dibuka. Semakin saya mencoba membuka mata, semakin sulit dan semakin erat lem yang ‘merekatkan’ mata saya. Saya dan beberapa peserta lain baru bisa membuka mata setelah diberi sugesti bahwa keikhlasan dan kecintaan kami pada sekolah kami, trensains lah yang akan menghilangkan ‘lem’ tersebut. Benar-benar luar biasa.

Broth Mukhtar Wijaya kemudian menceritakan sebuah kisah yang akan meluluh lantakkan segala keraguan yang bersarang pada siapapun akan kedahsyatan kata-kata. Alkisah ada seorang bocah mungil yang sedang asyik bermain tanah di halaman ruah, sementara sang ibu sedang menyiapkan jamuan makan yang diadakan Sang ayah. Belum lagi para tamu datang untuk menyantap makanan, tiba-tiba boca ungil yang kedua tngannya menggenggam debu itu, masuk ke dalam rumah dan menaburkan debu ke atas hidangan yang siap santap. Sang Ibu pun masuk dan mengetahui klakuan anaknya. Apakah Sang ibu marah? Ya. Ia marah dan berkata “Idzhab.., ja’alakallahu imaaman lilharamain! (Pergi kamu..! Semoga Allah jadikan kamu (kelak) imam di Haramain (Masjidil Haram)”.

Sang ibu memang marah, namun yang patut dikagumi adalah bagaimana ia tetap berkata-kata positif pada anaknya. Tidak ada cacian dan makian. Dan tahukah anda siapakah bocah mungil itu?. Boca itu adalah Syeikh Abdurrahman as-Sudais, imam besar masjidil Haram yang juga menjadi imam hampir seluruh kaum muslimin di seantero dunia. Subhanallah...

Setelah dibuat kagum dengan kekuatan akal, pikiran, dan perkataan manusia, Brother Mukhtar Wijaya mengajak peserta untuk merenung. Lampu dimatikan dan suasana yang mendukung membuat kami benar-benar menghayati sesi ini. Isak tangis mulai terdengar. Kami diingatkan tentang tugas kami sebagai khalifah di muka bumi ini. Sebagai khalifah, tugas yang kami emban memang berat, dan tak jarang kami merasa tak sanggup dengan tugas itu. Namun dengan izin Allah, kami pasti bisa menjadi seorang pemimpin. Pemimpin bagi diri sendiri, hingga menjadi pemimpin-pemimpin besar di muka bumi ini.

Selain itu, Broth Mukhtar Wijaya juga mengajak kami mengingat kebesaran Allah. Betapa kecilnya manusia dibandingkan alam semesta ini. Manusia hanyalah makhluq kecil yang hidup di bumi ini. Sementara bumi, hanyalah sebuah planet kecil di tata surya. Lalu tata surya , hanyalah satu titik kecil di lengan galaksi bima sakti yang merupakan satu, diantara milyaran galaksi di jagad raya ini. Allahuakbar, Betapa Agung Kebesaranmu Ya Allah...

Training Motivasi ditutup dengan meriah. Brother Mukhtar Wijaya telah sukses membuka pikiran kami. Kami adalah Khalifah di muka bumi ini, yang telah dibekali Allah sebuah kekuatan luar biasa, yaitu kekuatan akal pikiran. Sebesar dan seberat apapun tugas kami, atas izin Allah kami pasti bisa mengembannya, karena Allah telah memilih kami, manusia lebih dari makhluqnya yang lain. (Rania Nawra Thifali Izdihar-Peserta Training Motivasi TGKIY)

PHOTO TERKAIT:









nanomag

Terimakasih atas kunjungan anda kritik dan saran anda sangat berarti buat kami


0 thoughts on “Nawra: Dahsyatnya TGKIY telah Merubah Mindset Saya