Smatrensains.com, Sragen - Pada tahun 1508, Bernard Palissy adalah orang pertama yang menemukan konsep siklus air. Ia menggambarkan bagaimana air menguap dari lautan kemudian mendingin dan membentuk awan. Awan bergerak ke daratan mengembun dan jatuh manjadi hujan. Air ini berkumpul kembali di danau , sungai, dan mengalir ke laut dalam siklus yang terus menerus berputar.
Abad ke 7 SM, Thales Miteus percaya bahwa permukaan air di lautan terbawa oleh angin dan turun di darat dan menjadi hujan.
Dahulu orang-orang tidak mengetahui sumber air bawah tanah. Mereka menyangka bahwa air di lautan terbawa dan terdorong ke benua karena pengaruh
angin. Kepercayaan mereka bahwa ada sebuah jalan rahasia atau jurang rahasia
tempat air kembali disebut Tartarus sejak jaman Plato. Bahkan Deskrates,
seorang pemikir abad ke-18 meyakini hal ini.
Sampai abad ke-19 teori Aristoteles meluas. Menurut teori Aristoteles
air berkondensasi di dalam gua-gua
pegunungan yang sejuk dan membentuk danau bawah tanah yang disebut ‘springs’.
Hari ini kita tahu bhwa air merembes ke dalam tanah menuju bawah tanah. Siklus
air ini digambarkan dalam al-Quran dalam ayat berikut:
Apakah kamu tidak memperhatikan, bahwa sesungguhnya Allah
menurunkan air dari langit, maka diaturnya menjadi sumber-sumber air di bumi
kemudian ditumbuhkan-Nya dengan air itu tanam-tanaman yang bermacam-macam
warnanya, lalu menjadi kering lalu kamu melihatnya kekuning-kuningan, kemudian
dijadikan-Nya hancur berderai-derai. Sesungguhnya pada yang demikian itu
benar-benar terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. (Azzumar
39: 21)
Dan Kami turunkan air dari langit menurut suatu ukuran; lalu Kami
jadikan air itu menetap di bumi, dan sesungguhnya Kami benar-benar berkuasa
menghilangkannya (Al-Mukminun 23:18)
Tidak ada satupun teks yang lahir di abad ke-7 yang membeberkan penjelasan
gamblang yang sesuai fakta ilmiyah mengenai siklus hujan kecuali dalam al-Quran.
Wallahu ‘Alam bis Showwab. (Abu
Yasmin)
SMA TRENSAINS SRAGEN
Terimakasih atas kunjungan anda kritik dan saran anda sangat berarti buat kami
0 thoughts on “TAFSIR KAUNI 06: Al-Quran Berbicara tentang Siklus Hujan ”