BREAKING NEWS
Search

Pengalaman Mengunjungi UNIBRA Malang, bisa Bantu Wujudkan Masa Depan




Smatrensains.com - Memperluas cakrawala, begitulah niat awal kami. Sragen, 30/10/2016, Trensains Generasi Ke-2 dengan nama Renaisains mengadakan kunjungan ke beberapa kampus di Kota Malang. Universitas Brawijaya adalah tujuan pertama kami. Tibalah kami di universitas terbaik ke-3 se-Indonesia ini tepat pada pukul 08.00 WIB. Sebelumnya kami sudah transit di masjid A.R. Fakhrudin Universitas Muhammadiyah Malang terlebih dahulu.

Di UB kami mendapat sambutan yang baik dari pihak universitas. Karena kami adalah generasi pecinta Al-Qur’an dan Sains, tentunya, tujuan utama kunjungan kami adalah Fakultas MIPA. Berkupul di aula FMIPA untuk melakukan diskusi yang membahas berbagai macam tata cara yang harus dilkukan calon mahasiswa baru, khususnya yang berminat masuk FMIPA Universitas Brawijaya.

Sebelumnya, kami hanya ditemani oleh dua perwakilan dari dekan, akan tetapi beberapa saat kemudian hadir bapak Kepala TU. Bapak Tjucuk, selaku kepala TU FMIPA menjelaskan bahwa, Universitas Brawijaya telah mendapat akreditasi A dengan penelitian yang diakui secara internsiaonal. “ Jadi, kalau benar ingin kuliah di UB, maka jadikan UB sebagai prioritas utama”, jelas bapak KTU. Fasilitas yang ada di UB sangat memadai dengan langsung tersambung ke internet, laboratorium dengan alat yang sesuai standar, serta lingkungan yang kondusif dan sangat mendukung bagi para mahasiswa. Sayangnya, kami tidak dapat memasuki laboratorium karena saat itu sedang ada UTS bagi para mahasiswa.

FMIPA UB memiiki beberapa jurusan di antaranya, Biologi, Kimia, Fisika, dan Matematika yang notabennya sangat cocok bagi para generasi trensains. FMIPA UB memiliki visi yaitu,  Menjadi institusi teladan dalam menyelenggarakan pendidikan sains dan matematika dengan standar internasional dan mendukung ilmu-ilmu terapan untuk meningkatkan kesejahteraan manusia’, dengan misi :
1.    Menghasilkan lulusan MIPA yang berkualitas.
2.    Berperan aktif dalam mengisi dan mengembangkan IPTEK.
3.    Meningkatkan apresiasi masyarakat pada ke-MIPA-an.
4.    Mendukung perkembangan ilmu terapan di lingkungan Universitas Brawijaya.
Serta tujuan :
1.    Menyelenggarakan proses belajar mengajar (PBM) yang profesional.
2.    Menyelenggarakan riset yang bermutu.
3.    Menyebarluaskan hasil riset kepada masyarakat.
4.    Mengambil peran dalam proses pengembangan ilmu yang berbasis ilmu-ilmu dasar tingkat nasional dan internasional.

 Bapak KTU juga menjelaskan tentang kuota dan beberapa kemungkinan beasiswa yang bisa didapatkan oleh para mahasiswa di FMIPA UB. Beberapa dari kami mulai antusias dan mengajukan beberapa pertanyaan diantaranya, tentang jalur masuk, ketentuan kuota, dana beasiswa, dan lainnya.
Jalur masuk Universitas Brawijaya meliputi, SNMPT, SBMPTN, dan UM. ‘ Untuk informasi yang lebih lanjut, adek-adek dapat mengakses informasi di selma.ub.ac.id ‘ jelas pak Tjucuk.

Bapak Tjucuk menjelaskan satu per satu. Untuk kuota, UB membatasi kuota calon mahasiswa yang berasal dari luar provinsi. Bagaimanakah maksudnya...?
Kami muali khawatir dengan pernyataan ini. Karena sebagian besar dari kami berasal dari luar provinsi Jawa Timur. Pak Tjucuk pun menjelaskan lebih detail. Maksudnya, pihak Universitas Brawijaya akan lebih memprioritaskan calon mahasiswa yang berasal dari provinsi Jawa Timur terutama yang berasal dari kota Malang daripada calon mahasiswa yang berasal dari luar kota maupun luar provinsi. Yahh.. kami merasa kehilangan satu kesempatan.

Untuk beasiswa, mahasiswa bisa memmperolehya melalui beberapa jalur, diantaranya, Bidik Misi, PPA, Afirmasi, serta beasiswa dari beberapa perusahaan sperti BRI,BNI dan lainnya. Dana beasiswa yang disiapkan kabarnya mencapai 80 milyar rupiah. Pesan dari pak KTU, ‘ Pintar itu anugrah, maka pertahankan dan jangan disalahgunakan.’

Beliau juga berpesan kepada kami, bahwa perbaiki hubungan kalian dengan orang tua, karena bisa saja itu adalah faktor terbesar penentu masa depan kalian. Zaman sudah semakin canggih dengan berbagai kemajuan IPTEK, akan tetapi akhlak dan pergaulan justru semakin merosot. Di dunia perkuliahan, seseorang yang tadinya alim bisa menjadi nakal, begitu pula sebaliknya, yang tadinya nakal bisa pindah haluan menjadi alim. Semua tergantung pada prinsip hidup masing-masing. ‘Pegang kuatlah prinsip hidup kalian dan jangan pernah kalian lepaskan’, begitulah kata penutup  dari beliau. Nasihat ini sangat cocok bagi kami yang sedang berada di ujung tanduk dalam merangkai masa depan. Mengingat pergaulan di pondok pesantren yang masih tergolong terjaga, kami pun mensyukurinya.

Beribu terimakasih kami ucapkan untukmu , Universitas Brawijaya. Darimu banyak hal baru yang dapat kami pelajari. Tidak hanya seputar sains dan pengetahuan umum, tetapi kami mendapatkan sisi spiritual yang luar biasa. Darimu kami mengerti bagaimana sensasinya menjadi mahasiswa Universitas Brawijaya. Kami pun berdo’a, meminta restu dari semua pihak, dan berharap di tahun depan akan ada beberapa orang dari Renaisains Generation yang bisa menembus masuk UB. Amiin... ( Najmul Laila, 12B )




nanomag

Terimakasih atas kunjungan anda kritik dan saran anda sangat berarti buat kami


0 thoughts on “Pengalaman Mengunjungi UNIBRA Malang, bisa Bantu Wujudkan Masa Depan