Smatrensains.com - Diterima dengan sangat
hangat sebagai tamu kunjungan kampus pada hari Selasa, 1 November 2016,rombongan
santriwan-santriwati SMA Trensains angkatan 2, Renaisains, sampai di lokasi
pada jam 08.20. Rombongan yang terdiri dari 45 peserta dan 6 asatidz pendamping
ini langsung menuju ke aula fakultas Saintek di lantai 4 gedung fakultas Saintek.
Acara kunjungan Kampus merupakan agenda rutin SMA Trensains Muhammadiyah Sragen
yang diharapkan dapat mempermudah para santri untuk memperoleh gambaran kampus
sesuai dengan ideal masing-masing santri, sehingga santri tidak mengalami
kesulitan dalam menentukan jalan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Dengan antusias tinggi, Bapak Dr. Ahmad
Barizi, MA selaku dekan 3 dan Bapak Dr.Eko Budi Minarno, M.Pd selaku dekan 2,
menyempatkan diri untuk menyambut rombongan dalam acara kunjungan kampus kali
ini. Setelah pidato sambutan dari ustadz Arif Dwi Cahyono,S.Th.I selaku wakil
kepala sekolah bagian kesiswaan mengenai maksud dan tujuan kunjungan kampus
oleh Renaisains, Bapak Barizi dan Bapak Eko menanggapinya dalam pidato
sambutannya dengan menjelaskan berbagai pengenalan mengenai UIN Maliki (Maulana
Malik Ibrahim).
Universitas Islam Negri (UIN) Maulana
Malik Ibrahim yang pada awal berdiri bernama Institut Agama Islam Negri (IAIN)
Sunan Ampel didirikan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Agama No. 20 tahun
1965. Dan ternyata universitas ini termasuk yang paling sering mengadakan
perubahan nama, seperti yang ditandaskan Bapak Eko dalam pidatonya, “ UIN Maliki ini ternyata merupakan
Universitas yang paling sering mengganti nama, jadi mendapat penghargaan dari
Rekor MURI.”, ujar beliau dengan tawa renyahnya. Terhitung sejak berdirinya
hingga kini, nama-nama UIN Maulana Malik Ibrahim antara lain; IAIN Sunan Ampel,
STAIN Malang, UIN Malang, UIIS, hingga pada tanggal 27 Januari 2009, Presiden
Republik Indonesia Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono berkenan memberikan nama
Universitas ini dengan nama Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim
Malang. Mengingat nama tersebut cukup panjang jika diucapkan, maka pada pidato
dies natalis ke-4, Rektor menyampaikan singkatan nama Universitas ini menjadi
UIN Maliki Malang.
UIN Maliki Malang memiliki 7 fakultas yaitu,
Fakultas Sains dan Teknologi, Fakultas Psikologi, Fakultas Tarbiah, Fakultas
Syariah, Fakultas Humaniora, Fakultas Ekonomi, Fakultas Kedokteran dan
Kesehatan. Fakultas Kedokteran sendiri merupakan fakultas yang baru resmi
mengadakan penerimaan mahasiswa baru pada tahun
2016 ini, namun Fakultas Kedokteran UIN Maliki Malang secara luar biasa
langsung mencuri 1500 peminat pada tahun pertama launchingnya.
Sementara itu, Fakultas Sains dan
Teknologi yang merupakan tuan rumah kunjungan kampus kali ini, memiliki 7
jurusan yaitu, Jurusan Matematika, Jurusan Biologi, Jurusan Fisika, Jurusan
Kimia, Jurusan Teknik Arsitektur, Jurusan Teknik Informatika, dan Jurusan
Farmasi. Setiap jurusan tersebut memiliki laboraturium dan fasilitas penunjang
lain yang memadai. Rombongan sempat menilik beberapa laboraturium dan merasa
terkesan dengan fasilitas-fasilitas yang ditunjukan.
Dalam penerimaan mahasiswa baru, UIN
Maliki Malang menggunakan beberapa jalur. Jalur tes dapat ditempuh dengan ujian
SBMPTN dan UMPTN, adapun jalur non tes ditempuh dengan mengikuti SNMPTN dan
jalur prestasi. Berbagai beasiswa pun turut ditawarkan, mulai dari beasiswa
bidikmisi, beasiswa prestasi, hingga beasiswa tahfidz.
Melalui sesi tanya jawab yang melibatkan
peserta kunjungan kampus dan para dekan secara langsung, UIN Maliki Malang
menggoreskan berbagai garis besar di kepala para peserta kunjungan kampus.
Melalui beberapa sumber sebelumnya, sempat terdengar bahwa merupakan sebuah
kebijakan DIKTI bahwa setiap universitas negri menyediakan 80% dari seluruh
kuota penerimaan mahasiswa baru pada pendaftar yang berdomisili di provinsi
yang sama. Namun, ternyata kebijakan tersebut tidak diberlakukan di UIN Maliki
Malang, menurut hemat UIN Maliki Malang, setiap pendaftaran mendapatkan
kesempatan dari seluruh kuota yang sama besar tanpa mempengaruhi hasil tes.
Adapun ketika muncul pertanyaan yang mengklarifikasi kabar mengenai peniadaan
program IPC dalam PMB, pihak UIN Maliki Malang membenarkan adanya kebijakan
tersebut. Dengan kata lain, setiap siswa dari program IPA hanya bisa mengambil
jurusan di bidang IPA , dan begitupun bagi IPS hanya bisa mengambil jurusan
yang sesuai. Ternyata, dari sesi tanya jawab ini, dapat diketahui bahwa UIN
Maliki Malang juga memiliki berbagai kerjasama dengan universitas luar negri
dengan adanya progam pertukaran pelajar atau sering disebut student exchange, beberapa Negara yang ikut menjadi destinasi
program tersebut antara lain; Jepang, Malaysia, Australia, dan lain-lain.
Ketika ditanya lebih dalam mengenai program beasiswa yang diadakan di UIN
Maliki Malang, para dekan menganjurkan agar para peserta kunjungan kampus
menelaah penjelasan yang bisa didapatkan secara langsung dari website UIN
Maliki Malang, www.uin-malang.ac.id .
Yang membuat para peserta kunjungan
kampus semakin terkesan adalah program UIN Maulana Malik Ibrahim yang ternyata
merupakan saudara daripada progam SMA Trensains, yaitu “ Mewujudkan mahasiswa professional yang ulama dan ulama yang
professional.”.Program ini kemudian diterapkan dalam setiap aspek
pembelajaran dalam UIN Maliki Malang dengan menanamkan kajian Islam dari
Al-Quran dan Hadist. Setiap cabang keilmuan yang dipelajari bukan hanya
diartikan secara saintifik melalui teori-teori terdahulu, namun dikaitkan
dengan pembuktian ayat-ayat Al-Quran dan Hadist. Tentu saja semua ini senada
dengan program yang selama ini diterapkan dalam setiap pembelajaran di SMA
Trensains Muhammadiyah Sragen.
0 thoughts on “Renaisains tentang Kunjungannya ke UIN Malang ”