Sragen. Kemeriahan Agustusan yang dirayakan oleh mayoritas masyarakat Indonesia dirasakan juga oleh
para santri. HUT RI Edisi ke-70 ini lebih spesial karena dijalani di pondok
bersama teman-teman santri, ustadz-ustadz dan semua warga pondok.
Selain lomba-lomba yang sudah jadul seperti lomba kelereng, balap karung,
tarik tambang , koin beligo dan memukul air, kali ini panitia menambah satu
lomba yang lebih seru dari tahun sebelumnya, yaitu futsal sarung khas pondok. Futsal
sarung ini diikuti oleh skuad terbaik dari masing-masing kelas. Semakin
menambah seru adalah musik dangdut yang diselipkan disela-sela pertandingan.
Semua pemain harus berjoged ketika musik berdendang, tak terkecuali official
pertandingan: wasit dan hakim garis.
Dan
yang paling ditunggu-tunggu oleh warga pondok adalah panjat pinang. Memang,
rasanya kurang afdhol jika agustusan tanpa lomba panjat pinang walaupun panitia
menggantinya dengan pohon bambu. Alasan panitia adalah populasi pohon pinang
hampir punah di Sragen sehingga sulit mencarinya. Masih untung ‘engga diganti
tiang listrik...! Nampak semua santri menikmatinya hingga lupa dengan beban
hidup sehari-hari yang terasa menyiksa itu. Agustusan tahun ini benar-benar
meriah. Jadi, biarkan mereka tertawa sejenak.... (Abu Yasmin)
0 thoughts on “Biarkan Mereka Tertawa... (Agustusan-1)”