Smatrensains.com. Baru-baru ini, Selasa, 3 Nopember 2015,
santri Trensains berpertisipasi dalam English & Indonesian Debate
Competition antar SMA/SMK/MA sewilayah Sragen. Partisipasi ini merupakan yang
pertama kalinya bagi Trensains karena usianya yang baru seumur jagung, 2 tahun.
Tim debat putra diwakili oleh Farisi Fahri (Surabaya), Elang Azka (Mataram) dan
Luthfi Muhammad Din Prakoso (Batam). Adapun tim debat putri diwakili oleh Lutfiah
Maharani Siniwi (Pekalongan), Salma Nabila (Rembang), dan Rania Nawra Thifali
Izdihar (Mataram). Mereka menamakan dirinya dengan “Tim Pesisir”, merujuk pada
asal daerah masing-masing yang berada di pesisir pantai.
Dengan persiapan
nol persen, Trensains menjelma manjadi tim kuda hitam yang menantang tim-tim
kuat langganan jawara seperti SBBS, SMAN1 atau SMAN2 Sragen. Dipenghujung acara
Tim debat Trensains dinobatkan sebagai The Best Speaker. Okey ini baru awal, tunggu
kami dikompetisi berikutnya!
Ngomong-ngomong tentang debat nih, debat
adalah kegiatan adu argumentasi antara dua pihak atau lebih, baik secara
perorangan maupun kelompok, dalam mendiskusikan dan memutuskan masalah dan
perbedaan. Secara formal, debat banyak dilakukan dalam institusi legislatif
seperti parlemen,
terutama di negara-negara yang menggunakan sistem oposisi. Dalam
hal ini, debat dilakukan menuruti aturan-aturan yang jelas dan hasil dari debat
dapat dihasilkan melalui voting atau keputusan juri. Contoh
lain debat yang diselenggarakan secara formal adalah debat antar kandidat
legislatif dan debat antar calon presiden/wakil presiden yang umum dilakukan
menjelang pemilihan umum.
Debat kompetitif adalah debat dalam
bentuk permainan yang biasa dilakukan di tingkat sekolah dan universitas. Dalam
hal ini, debat dilakukan sebagai pertandingan dengan format yang jelas dan
ketat antara dua pihak yang masing-masing mendukung dan menentang sebuah
pernyataan. Debat disaksikan oleh satu atau beberapa orang juri yang ditunjuk
untuk menentukan pemenang dari sebuah debat. Pemenang dari debat kompetitif
adalah tim yang berhasil menunjukkan pengetahuan dan kemampuan debat yang lebih
baik.
Manfaat Debat
Apa pentingnya debat? Dalam suatu
perdebatan yang sehat minimalnya ada tiga manfaat yang dapat kita peroleh.
Berpikir, refleksi diri dan kerendahan
hati
1. Berpikir. Berpikir itu merupakan
kegiatan kognitif. Semua orang melakukan kegiatan berpikir. Sekolah tidak
sekolah, semuanya berpikir. Kata Descartes “saya berpikir, maka saya ada”.
Dalam hal ini debat dapat dijadikan sebagai media latihan yang dapat membantu
kita untuk bisa berpikir secara sistematis, kritis dan analitis.
2. Kerendahan hati. Tidak jarang kita
menemukan suatu perdebatan berakhir dengan Chaos. Ini terjadi karena semua
pihak merasa benar. Dalam perdebatan sikap rendah hati akan membawa kita
melihat bahwa lawan bicara kita adalah sesama manusia yang harus dihargai.
Bukan sebagai musuh yang argumennya harus dibunuh. Sikap arogan adalah sikap
primitive yang sangat berbahaya bagi dunia intelektual dan akademisi.
3. Refleksi dan aktualisasi diri. Dalam berdebat, kita dilatih untuk
melakukan aktualisasi diri. Memaknai bahwa setiap argumen kita bertujuan untuk
membuktikan kebenaran bukan membuktikan siapa yang menang. Inilah bentuk
kedewasaan diri yang akan mengubah hidup kita. Proses refleksi diri ini harus
berlangsung secara sadar dengan melibatkan tiga unsur: kognitif, perasaan dan
perilaku. Menyadari kenapa anda bisa berpikir demikian, menyadari bagaimana
perasaan anda ketika lawan bicara menyampaikan argumennya dan bagaimana hal
tersebut mempengaruhi diri anda, dan menyadari perilaku anda terhadap lawan
bicara, apakah perilaku anda terhadap lawan bicara sudah sesuai dengan
nilai-nilai Islam atau tidak.
Debat kompetitif dalam pendidikan
Tidak seperti debat sebenarnya di
parlemen, debat kompetitif tidak bertujuan untuk menghasilkan keputusan namun
lebih diarahkan untuk mengembangkan kemampuan-kemampuan tertentu di kalangan
pesertanya, seperti kemampuan untuk mengutarakan pendapat secara logis, jelas
dan terstruktur, mendengarkan pendapat yang berbeda, dan kemampuan berbahasa
asing (bila debat dilakukan dalam bahasa asing).
Namun, beberapa format yang
digunakan dalam debat kompetitif didasarkan atas debat formal yang dilakukan di
parlemen. Dari sinilah muncul istilah "debat parlementer" sebagai
salah satu gaya debat kompetitif yang populer. Ada berbagai format debat
parlementer yang masing-masing memiliki aturan dan organisasinya sendiri.
Menurut sumber Wikipedia.org kejuaraan
debat kompetitif parlementer tingkat dunia yang paling diakui adalah World
Universities Debating Championship (WUDC) dengan gaya British Parliamentary di
tingkat universitas dan World Schools Debating Championship (WSDC) untuk
tingkat sekolah menengah atas.
Kompetisi debat bertaraf
internasional umumnya menggunakan bahasa Inggris sebagai pengantar. Tidak ada
bantuan penerjemah bagi peserta manapun. Namun, beberapa kompetisi memberikan
penghargaan khusus kepada tim yang berasal dari negara-negara yang hanya
menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa kedua.
Debat Kompetitif di Indonesia
Masih menurut wikipedia.org, di Indonesia
sendiri, debat kompetitif sudah mulai berkembang, walaupun masih didominasi
oleh kompetisi debat berbahasa Inggris. Kejuaraan debat se-Indonesia yang
pertama adalah Indonesian Varsity English Debate
(IVED) 1998 di Universitas Indonesia. Hingga kini, kedua
kompetisi tersebut diselenggarakan setiap tahun secara bergilir di universitas
yang berbeda.
Sejak 2001, Indonesia telah
mengirimkan delegasi ke WSDC. Delegasi tersebut dipilih setiap tahunnya melalui
Indonesian Schools Debating
Championship (ISDC) yang diselenggarakan oleh Departemen Pendidikan Nasional
bekerjasama dengan Association for Critical Thinking (ACT).
Format World Schools
Format yang digunakan dalam turnamen World Schools
Debating Championship (WSDC) dapat dianggap sebagai kombinasi BP dan
Australs. Setiap debat terdiri atas dua tim, Proposisi dan Oposisi, beranggotakan
masing-masing tiga orang. Urutan pidato adalah sebagai berikut:
- Pembicara pertama Proposisi - 8 menit
- Pembicara pertama Oposisi - 8 menit
- Pembicara kedua Proposisi - 8 menit
- Pembicara kedua Oposisi - 8 menit
- Pembicara ketiga Proposisi - 8 menit
- Pembicara ketiga Oposisi - 8 menit
- Pidato penutup Oposisi - 4 menit
- Pidato penutup Proposisi - 4 menit
Tim "Pesisir" |
Tim Debat SMA TRENSAINS bersama pendamping |
Tim Debat SMA TRENSAINS bersama pendamping |
Tim Debat Putra |
0 thoughts on “Lomba Debat Pelajar, Trensains Perkasa”