Ust Agus Purwanto |
Smatrensains.com. Baru-baru ini, 25 guru dan
mahasiswa yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia, mengikuti Pelatihan
Nasional Instruktur Trensains (PNIT) ke 3. Pelatihan yang digelar selama 4
hari ini yaitu tanggal 11,12, 24 dan 25
Oktober 2015 diisi langsung oleh Ust. Agus Purwanto.
Agus Purwanto, D.Sc., yang dikenal
sebagai seorang ilmuwan Indonesia alumnus Universitas Hiroshima Jepang ini,
memiliki cita-cita besar dalam wujud sebuah gagasan hebat bernama Trensains,
singkatan dari Pesantren Sains atau gerakan yang ngetrenkan sains terutama
dikalang umat islam dan lembaga-lembaga pendidikan islam. Ide dan gagasan Trensains
ini diharapkan membawa angin segar bagi kemajuan Indonesia.
Trensains dengan mengusung misi
besarnya sebagai “Proyek Peradaban” saat ini telah membentuk sebuah lembaga
pendidikan, yaitu SMA TRENSAINS Darul Ihsan Muhammadiyah di Sragen. Sebuah
lembaga pendidikan pesantren berbasis sains setingkat SMA yang sama sekali baru
di Indonesia, bahkan mungkin pertama di dunia Islam Sunni.
Diawal
sesi pertamanya Agus Purwanto mengungkapkan dilema kondisi Indonesia yang terkuras
kekayaannya dan lemah sumber daya manusianya. Disesi berikutnya dipaparkan tema
yang cukup fundamental mengenai wacana Islamisasi Sains, Integrasi Sains, Filsafat, dan
pentingnya bahasa arab untuk memahami kitab suci al-Quran. Termasuk problem pendidikan di bidang sains
merupakan problem global yang memperihatinkan. Sains yang dipelajari dan
berkembang saat ini membawa dampak serius yaitu nilai sekuler-materialis yang
merusak tatanan alam dan kehidupan.
Secara umum, pelatihan ini memberi
pesan kepada peserta bahwa betapa pentingnya peranan seorang guru yang memahami dan menguasi permasalahan sehingga mampu menjalankan misi dan sistem pendidikan untuk
mencapai tujuan. Tidak sedikit orang pintar sekolah tinggi tapi tidak mau memberi
kontribusi bagi kemajuan negri. Kurikulum yang bongkar pasang tanpa
memperhatikan kualitas gurunya terus terjadi. Kurikulum yang baik ketika jatuh
ketangan guru yang rusak dapat menjadi malapetaka. Tapi sebaliknya, kurikulum yang rusak, ketika masuk di tangan
guru yang baik, dapat dimodifikasi menjadi baik. Guru atau pendidik merupakan
etentitas utama pembentuk sebuah bangsa atau peradaban. Wallahu ‘Alam. (Abu
Yasmin)
0 thoughts on “Trensains Gelar Pelatihan Nasional Guru”